Dan ketika kami memutuskan untuk saling mengerti,
maka biarkanlah dua hati kami berbicara
tentang impian kami,
tentang hasrat kami, dan kerinduan kami
Kemudian kami menjadi takjub, kamipun saling menjaga,
dan kamipun berjanji untuk menyatukan kedua hati
agar yang berbeda dan meski berbeda menjadi serasi
dan agar yang kosong dapat terisi dengan sempurna.
Semuanya akan kami wujudkan berdua
karena perbedaan kami bukanlah kendala
selagi kami masih memakai bahasa yang sama
dan bahasa itu bernama CINTA. (Ahfa R Syach)
Multikulturalisme "Menuju Indonesia Baru"
15 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar