2009-08-25

Antara Agama, Cinta, dan Dia

Semuanya menyatu membentuk cita-cita agung
Sebuah impian luhur dan keinginan setiap tuhan
Semuanya saling berkaitan dan membutuhkan
Semuanya bersinergi membentuk seni kehidupan yang teramat indah dan menyejukkan

Dia menjadi peneman dan pelengkap dalam menjalankan ritual Islam
Sehingga kurasakan ibadah ini teramat indah dan menyejukkan
Dia selalu mengiringiku dalam berbakti kepada tuhan
Dengan pesonanya yang cantik, indah, rupawan serta dengan sejuta keanggunan

Matanya lentik, kerudungnya sayu menantiku pulang dari rumah tuhan
Senyumnya ramah, tata bicaranya lembut menemaniku dalam rumah Islami
Perilakunya santun menemaniku menikmati suara adzan di setiap petang
Dia adalah ruh dalam ibadahku kepada tuhan

Raganya tertutup indah dengan balutan busana muslimah
busananya anggun, panjang, rapi menyejukkan para hati dan perasaan
Perangainya lembut nan lentik melangkah menuju pengabdian
Pengabdian agung dari seorang yang maha indah dan suci

Lisannya merdu melantunkan Al’Qur’an
Tangannya lembut memelukku memberikan kedamaian dan kehangatan
Dia penghias rumah kami, dia lentera bagi jiwa dan agamaku
Sungguh dia jauh lebih indah daripada bidadari ciptaan tuhan dalam surga firdaus

Kamipun merasakan kenikmatan yang jauh berbeda daripada manusia biasa
Kami merasakan perpaduan nikmat iman, islam, cinta, keindahan dan kasih sayang
Semuanya menyatu membentuk kelezatan jiwa dan spiritual
Kelezatan tiada tara yang tuhanpun tidak bisa menciptakn kelezatan seperti itu

Kami adalah para khowas, para seniman agama dan cinta
Ujung keindahan karya kami adalah pada masa ramadhan
Dia begitu mempercantik bulan terbaik diantara sebelas bulan
Bagiku dia lebih indah segalanya daripada tuhan yang maha indah (Ahfa R Syach)


Read More..

2009-08-19

PERTANYAAN BESAR TENTANG USWAH

Apakah dia sudah sampai pada puncak peraduan..?
Atau apa yang sedang dia alami sekarang..?
Pertanyaan itu sering muncul, walaupun sebenarnya mudah bagiku mencari jawaban
Tapi entahlah...,diriku enggan mengetahui kenyataan

Sungguh bahagia jika dia sudah sampai pada puncak peraduan
Padahal diriku sampai saat ini selalu menangis dan merajut prosa ratapan
Sosoknya begitu mulia dan indah dimata hatiku, nama dan sosok itu serasa pernah muncul pada masa kecilku
Aku yakin itu dia, diantara para selir rupawan yang pernah kutemui

Kadang aku berkhayal, Kami memadu cinta dalam satu atap sakinah, puncak peraduan kami dalam merajut cinta
Kami membelai buahan hati, kami bahagia, kami menjalani tanggung jawab hidup dengan bekal iman dan kasih sayang
Tapi cerita itu sepertinya hanya fiksi, hanya dalam dunia ide, bukan realitas....

Saat ini mataku gerimis, haru dan teramat rindu...., aku merindukannya tuhan...., sungguh amat merindukannya...
Maafkan aku tuhan jika hari-hariku terpenuhi perbuatan yang sia-sia. Aku mencari sesuatu yang tidak ada dan tidak pernah engkau ciptakan. Tapi engkau harus tahu.., ide ini sebuah mimpi dan upaya menjadi seorang muslim sejati.

Seni cinta yang engkau ciptakan begitu indah... begitu membahagiakan hati..., begitu membuat dunia ini berwarna dan bersemangat. Aku bertawakal jika takdirmu menghendaki kami menjalani hidup masing-masing.

Read More..

2009-08-09

CINTA YANG TAK PERNAH TER-IMANI

Aku gagal menjadikan cintaku seperti tuhan yang selalau diimani oleh hambanya. Cintaku ada, mulia, dan eksis, tetapi sungguh tragis, hamba cintaku tak pernah mengimani wujud, keesaaan dan kekekalannya.

Dia lebih mengimani cinta yang sementara, cinta yang berupa permainan, dan cinta yang tidak betul-betul haqiqi.

Dia terperdaya oleh kitab-kitab palsu dan belum sempurna, dia terhipnotis oleh budaya jahiliyah cinta yang maha menghanyutkan dan menghancurkan, sayang ketika itu tidak ada malaikat yang berkenan menyampaikan wahyu cintaku...

Ingatkah engkau de.. ..Pada awal cinta itu mulai bersemi, engkau lebih mengimani orang-orang disekelilingmu, engkau sama sekali tidak percaya firman-firmanku yang terucap melalui lisan yang jujur dan suci.

Lalu dogma-dogma itu membuatmu memilih jalan lain, Munuju tuhan cinta fiksi, sebuah jalan yang ketika itu membahagiakanmu, namun selalu berakhir dengan tragis dan cuma-cuma.

Tetapi ternyata cintaku maha penyabar dan pemaaf, dia bertawakal dalam perihnya penantian dan harapan, dia selalu menangis menunggu harapan itu muncul lagi dengan doa-doa syahdu kepada sang tuhan sejati.

Lalu datang kesempatan itu, entah kesempatana ataukah hanya persepsi sepihak...aku tidak tahu, tapi cintaku selalu ulet untuk menggapai harapannya.

Ingatkah engkau de’.... , ternyata, sekali lagi engkau tidak mengimani cinta itu, cinta yang mulia itu kau anggap sebagai hari pembalasan. Walaupun air mataku telah berhamburan untuk meyakinkanmu, sungguh tragis dan konyol. sebuah fenomena yang membuatku gelap akan sinar terang cinta.

Engkau tetap memilih jalanmu, dan ternyata itulah jalan yang kau pilih. Kami semua menangis akan kabar dan keadaanmu disana.., sungguh nama harummu telah pudar tertiup angin dan takkan pernah kembali...., sungguh sangat disayangkan de......, sungguh sangat disayangkan.....
Kalau itu memang jalanmu de....... selalu berbahagialah dalam jalanmu itu.....(Ahfa R Syach)



Read More..

DIA ADALAH BANGSAWAN, DAN AKU ADALAH RAKYAT JELATA YANG HINA

Dia adalah sosok seorang bangsawan, seorang tokoh yang mulia dan dihormati, dia tampak anggun dan beraura indah, berkharismatik dan merupakan kebanggaan semua orang.

Dia penebar rasa damai dan kelembutan, dia adalah sosok seorang ibu yang memberikan kasih sayang kepada seluruh insan. Dia selalu menyinari alam dengan senyuman khas, sebuah senyuman teramat manis yang tak pernah pudar sepanjang masa.

Dia sosok seorang ratu, insan terpilih diantara rakyat jelata, dia merupakan salah satu putri terbaik yang dimiliki oleh pesantren yang suci. Dia amat berhati mulia dan rendah hati, matanya lentik menebar benih-benih cinta, perangainya terpuji panutan para selir dan pelayan.

Dari jauh dia terlihat amat menarik, pakaiannya bersih dan begitu rapi, langkahnya pelan menuju tugas dan kewajiban, perasaanya tipis penuh dengan sayang dan iba.., semuanya menyukainya.., semua mengagumi kesantunannya, dia merupakan uswah bagi para penuntut ilmu dan penghuni rumah suci.

Aku merupakan salah satu pengagumnya... seorang pengagum dari golongan jelata yang penuh keburukan dan penghinaan. Seseorang yang beperangai buruk dan penuh keterbatasan.

Seseorang yang tidak pernah tersenyum dan bahagia dengan kehidupannya, seseorang yang diselimuti oleh problema individual dan merupakan ladang hinaan bagi orang-orang yang berbahagia

Aku adalah orang yang jarang dihormati dan dikagumi. Orang yang lesu dan selalu membuat redup segala suasana, orang yang berwatak keras tapi penakut dan penangis.

Aku adalah orang yang terlihat lusuh, kumuh dan beraura negatif. Orang yang tidak mampu menjadi panutan bagi semua orang, orang yang selalu terisolir dari pergaulan dan persahabatan. Manusia sombong yang penuh dengan kelemahan.

Tapi tidak salah dan tidak melanggar kode etik manapun jika aku mengaguminya, menyukainya, bahkan mencintainya. Ketika itu, aku mengenalnya dan menyukainya berawal dari sebuah nama. Nama yang indah dan bermakna. aku yakin akan sosoknya walaupun mata ini belum pernah termenganga kepadanya.

Tapi amat salah dan melanggar norma jika kami bersatu. Karena bangsawan dan rakyat jelata selamanya akan terpisah oleh ruang dan jarak. Jarak yang begitu jauh dan ruang kebahagiaan yang sungguh berbeda. Dia berhak untuk segalanya dan memiliki banyak pilihan, sedangkan aku hanya sekedarnya dan harus melalui jalan yang telah ditentukan.

Terima kasih permaisuri... pengalaman cintaku kepadamu sangat indah dan memberiku banyak pelajaran. Banyak hikmah yang kupetik untuk bekal masa depanku. Mohon maaf atas segala kelancangan dan ketidak tahu maluan.
Semoga engkau abadi dalam singgasanamu yang agung....(Ahfa R Syach)



Read More..

UNTUK DIA YANG SELALU MENGIRINGI HELAI NAFASKU


Sepertinya tidak ada harapan lain selain itu, seolah-olah itu menjadi cita-cita agung yang ingin diraih walaupun sudah sangat terlarang.

Dia datang ketika gundah dan kosong menyelimuti pikiran, dia datang sekedar menemani bicara, atau menemaniku menikmati malam diatas perpaduan yang paling agung dalam dunia cinta. Anganku amat menikmatnya, walaupun hal itu adalah kerugian dan kekonyolan semata,

Dia selalu datang kepada benakku yang ngilu akan kemungkaran, dia memaksaku bertanya apakah aku mampu melindungi jika itu terjadi padanya...

Dan dia sekali lagi selalu datang kepada benakku dalam segala arah pikirannya, Setiap langkah, dan setiap helai nafasku.

Terima kasih tuhan.. , karena engkau sempat memperkenalkanku kepada sosok yang teramat indah, dan sungguh aku bersyukur karena engkau memberiku kesempatan untuk beri’tikad baik dan berusaha untuk membahagiakannya. Walaupun sebenarnya kami jauh... ,sangat jauh..., dan teramat jauh...

Terkadang aku bertanya, apakah ini cinta tiada tara, ataukah manifestasi dari keterasingan? Hanya zat yang paling indah yang tahu...

Read More..

PERGAULAN PEMUDA-PEMUDI MASA KINI

Dalam perjalanannya seorang pemuda-pemudi tentu melewati berbagai masa (tahapan hidup); masa transisi, masa dekadensi moral, dan lain sebagainya. Dekadensi moral tidak jarang hinggap pada usia remaja akibat pengaruh negatif pergaulan dan media, buah dari keadaan frustasi, ataupun hanya sebatas rasa ingin tahu untuk mencoba hal-hal baru. Masyarakat dan pemerhati anak-anak kebanyakan hanya memerhatikan dekadensi moral yang tampak seperti, mengkonsumsi miras, narkoba, tawuran, dan hal-hal semacam itu. padahal ada sebuah kenakalan remaja yang dinilai cukap tidak beretika dan merusak, tapi hal itu telah terkemas dalam sebuah fenomena yang dianggap biasa.

Pergaulan pemuda pemudi masa kini (berkhalwat/ pacaran) memang telah dianggap biasa. Itu sudah terkesan fitrah dan budaya yang tidak bisa diberantas. Pada hakekatnya islam sudah jelas tidak menganjurkan hal itu demi mencegah dampak-dampak negatifnya. Namun karena perkembangan zaman dan menyebarluasnya pengaruh media yang meluluh lantakkan semangat nilai-nilai islam, maka lambat laun hal-hal semacam itu menjadi hal lumrah dan tidak ada kontrol lingkungan yang ketat terhadapnya.

Pergaulan remaja, siswa, maupun kalangan mahasiswa sudah sangat memprihatinkan, bolehlah kalau hanya sebatas partner, sahabat biasa, atau masa ta’aruf atau menjalin hubungan yang serius dan baik-baik untuk menuju hubungan yang lebih resmi. Pergaulan remaja masa kini sangat berpotensi untuk terjadinya semi seksual, yaitu proses menyalurkan nafsu dengan sebuah aktifitas seksual tanpa interkourse (dukhul). Ini bisa dilakukan dengan memberi rangsangan sentuhan pada organ-organ sensitif atau sejenisnya. Banyak remaja sadar akan bahaya kehamilan diluar nikah sehingga mereka mencari jalan lain untuk menyalurkan rasa ingin tahunya dengan cara-cara seperti ini. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain; pengaruh pornografi, situs terlarang, film2 porno yang sudah tidak asing dan aneh di pasaran. Selain itu ada hal yang lebih bersikap alamiah yaitu masa remaja yang penuh dengan ambisi cinta dan nafsu. Hal-hal diatas berkumpul menjadi satu sehingga remaja dengan edukasi sebaik apapun terkadang bisa terhipnotis oleh keinginan tersebut. Tidak ada sanksi atau bahaya untuk hal-hal seperti ini, tetapi secara etika sebagai manusia yang memiliki norma dan agama tentu itu merupakan aib yang sebenarnya harus dijauhi. Harga diri dan kesucian kita sebagai manusia harus tetap terjaga, karena hal-hal tersebut tidak berbeda dengan zina walaupun tanpa kegiatan interkourse. Hal tersebut tentu berdampak negatif, antara lain dapat memicu kehamilan diluar nikah, seks bebas, tidak dipermasalahkannya satus nonvirgin dalam masyarakat, maraknya kemaksiatan antar remaja, dll.

Sungguh hal itu merupakan salah satu dekadensi moral yang jarang diperhatikan oleh orang tua terhadap anaknya. Banyak orang tua yang terlalu husnuddhon kepada pergaulan anaknya. Atau jangan-jangan hal seperti ini telah dianggap sebagai fenomena fitrah yang tidak dapat dihindarkan oleh semua orang. Wallahu a’alam bishhowab. Yang jelas sebagai muslim sejati tidak sepatutnya hal-hal semacam itu dilakukan karena selain berdampak pada hal-hal yang beresiko, hal tersebut tentu bertentangan secara norma dan kesejatian seorang muslim.

Sepatutnya kita menyalurkan nafsu kepada orang yang halal bagi kita atau melalui hubungan yang resmi sehingga tidak memberikan resiko. Yang paling ditakutkan adalah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut lambat laun akan membentuk mainstream masyarakat untuk bersikap permisif akan pergaulan pemuda semacam itu, hal itu tentu sangat berbahaya dan mengancam kode etik dan norma pergaulan manusia, dan selanjutnya model pergaulan kita akan full meniru barat yang sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Untuk itu perlu adanya pengendalian diri oleh kita, kewaspadaan orang tua yang memiliki anak remaja, serta edukasi yang lebih mengena dan menyerap kepada para remaja kita. Hal tersebut tidak lain hanyalah untuk menyelamatkan kita semua dari kerusakan jangka panjang dan menjaga nilai-nilai islam dan masyarakat. (Ahfa R Syach)

Read More..

KEKERASAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

Perkembangan ilmu pengetahuan begitu pesat, bukan hanya ilmu eksak, teknologi, dan ilmu-ilmu humaniora, tetapi ilmu kejiwaaan (psikologi) juga terus berkembang membuka tabir rahasia-rahasia individual untuk perbaikan kehidupan manusia. Implementasi dari ilmu ini dapat digunakan untuk banyak bidang, salah satunya adalah pendidikan terhadap anak, agar mereka mempunyai bekal fisik dan mental yang baik untuk menuju masa depan mereka.

Beberapa waktu lalu saya melakukan survei pilpres di Kec. Pangatikan, Kab. Garut, tepatnya di desa Sukahurip. Di desa tersebut ternyata sedang dilaksanaka program PAUD, (Pendidikan Anak Usia Dini) sebuah program yang salah satunya bertujuan untuk menstimulasi perkembangan otak anak pada masa keemasan (Golden Age), yaitu dari umur 0 hingga 6 tahun. Program dan kegiatan tersebut sudah banyak terdapat di kota-kota besar yang sering kita temukan, misalnya playgroup, dll. Pada kali ini Depdiknas bekerjasama dengan World Bank lebih memprioritaskan untuk balita-balita desa dengan format dan sistem tertentu dengan pemilihan lokasi (desa) berdasarkan pertimbangan populasi. Hal ini tidak lain adalah sebuah usaha agar seluruh anak indonesia menjadi anak yang sehat secara fisik dan mental, serta kecerdasan otak yang baik.

Sudah jelas sekali bahwa dalam mendidik anak terdapat teori dan cara-cara tertentu, yang harus dikuasai oleh orang tua sehingga mereka mampu menghasilkan anak-anak yang cerdas dan berkualitas. Banyak sekali sekarang anak-anak yang tumbuh dengan berbagai kelemahan dan kekurangan yang tak lain disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan orang tua akan teori, cara, dan tips-tips dalam mendidik anak.

Ilmu psikologi itu sendiri khususnya pada bidang pendidikan anak merupakan ilmu modern yang mulai dimengerti atau paling tidak sedikit diketahui oleh orang tua zaman sekarang. Orang tua zaman dulu belum terlalu mengerti ilmu ini sehingga mereka menerapkan pendidikan anak yang salah, apalagi orang tua zamana dulu terkesan berwatak keras (tempramental) sehingga pendidikan keras itu tidak sedikit merusak mental anak-anak. Terlepas dari periodesasi orang tua diatas, secara umum kesalahan mendidik anak bukan hanya dilakukan oleh orang tua zaman dulu, tetapi lebih disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan sikap tempramental sebagian orang tua.

Minimnya pengetahuan mendidik anak sebenarnya lebih berimplikasi kepada kurang maksimalnya kerja otak, Potensi-potensi yang ada dan hal-hal disekitar itu. Namun ada satu hal yang lebih berbahaya daripada sebab tadi, Yaitu pendidikan yang terlalu keras atau kekerasaan terhadap anak. Dua hal tersebut memang berbeda tipis jika dilihat aplikasinya, tetapi yang saya lihat dampak negatif dari dua hal itu sama, yaitu merusak mental dan psikis anak-anak.

Pendidikan yang terlalu keras dan kekerasan seperti suka memarahi, mengintimidasi, membentak, bahkan memukul (menghajar), dapat berimplikasi kepada dua kemungkinan, pertama, anak itu menjadi manusia yang galak, keras, bahkan bisa menjadi psikopat, kedua, anak itu bermasalah secara mental dan kejiwaan, seperti; mudah tertekan, suka murung, tidak percaya diri, traumatis, susah bergaul, paranoid, emosional yang tidak stabil, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut tentu mengganggu perjalanan dan kehidupan mereka ketika dewasa, terutama kemungkinan kedua di atas. Saya banyak menemui anak-anak mengalami kejiwaaan seperti ini akibat kekerasaan orang tua. Mereka terlihat sangat berbeda dan terkesan kurang normal daripada anak-anak disekitarnya. Hal ini sangat disayangkan, karena seorang anak yang seharusnya bahagia dan mampu mengejar masa depannya dengan baik, mereka malah terbelenggu oleh masalah psikis sehingga keseharian mereka diwarnai oleh ketidakbahagiaan dan masa depannya terganggu oleh hal-hal tersebut.

Ada dua hal yang menurut hemat saya melatar belakangi pendidikan keras terhadap anak. Pertama, sifat asli orang tua yang pemarah atau tempramental. Sifat seperti ini identik dengan orang tua zaman dulu yang mendidik anaknya terlalu keras atau memang punya kepribadian pemarah dan galak. Orang tua semacam ini tidak memberikan ruang gerak yang lebar untuk berkreasi dan cenderung suka marah walaupun anak-anak itu melakukan kesalahan sepele. Sehingga pada akhirnya potensi anak kurang berkembang dan mereka selalu diliputi rasa takut dan tertekan. Yang kedua adalah memiliki prinsip untuk mendidik keras, biasanya hal ini ditujukan oleh orang tua agar mereka mampu menjadi anak yang ulet dan tahan banting. Prinsip itu bisa saja muncul dari agama, seperti anak harus dipukul jika tidak mau shalat pada umur 10 tahun, bisa juga metode pendidikan turun-temurun, mitos, dan lain sebagainya. Seperti contoh ada orang tua yang berprinsip; anak harus terbiasa susah agar dia mau bekerja keras dan menjadi manusia yang sebenarnya. Dalam hal ini orang tua harus menyadari bahwa pendidikan dan prinsip semacam itu sudah tidak relevan lagi. Berbeda dengan anak zaman dahulu, anak-anak sekarang terkesan lebih lemah dan manja karena mereka sekarang berada pada lingkungan yang aman dan nyaman. Berbeda sekali dengan beberapa dekade sebelumnya yaitu masa penjajahan dan penindasan, sehingga secara alami anak-anak pada masa itu sudah siap dan terbiasa dengan keadaan itu. Kholifath “Ali Bin Abi Thalib” RA. pernah berkata “Didiklah Anakmu Sesuai Dengan Zamannya” dan menurut saya pada zaman sekarang pendekatan yang paling tepat untuk mendidik anak adalah pendidkan menurut ilmu psikologi (pendidikan anak), yang sudah banyak sekali ditulis dan mudah diakses oleh siapapun.

Jadi kesimpulannya, sudah tidak relevan lagi pendidikan yang terlalu keras dan tidak seharusnya orang tua memiliki sifat keras dan tempramental dalam mendidik anak. beberapa waktu yang lalu kak Seto (ketua komnas perlindungan anak) mencanangkan gerakan anti kekerasan kepada anak. Dia mengatakan; "sudah tidak relevan lagi mendidik anak dengan cara menjewer, memarahi, memukul, dll". Menjadi orang tua harus dengan penuh kelembutan dan kesabaran. Karena menurut pengamatan saya, anak yang dibesarkan oleh orang tua penyabar lebih bahagia dan lebih normal daripada dibesarkan oleh orang tua pemarah dan keras. Hendaknya mendidik anak mengambil posisi tengah, orang tua tidak boleh terlalu keras ataupun memanjakannya, hanya dengan itulah anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang matang, normal dan menjadi generasi yang sehat dan bahagia. (Ahfa R Syach)

Read More..

BOM BUNUH DIRI, REAKSI KAUM YANG TERDZOLIMI OLEH TATANAN DUNIA

Beberapa waktu yang lalu kita terkejut dengan terjadinya dua bom yang meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di kawasan mega kuningan Jakarta Pusat yang menewaskan 9 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Selain kerugian materil bangsa kita juga mengalami rasa malu besar kepada dunia akan lemahnya keamanan terkait rencana kedatangan klub raksasa premier league “Manchester United” yang akan menginap di salah satu hotel tersebut. Banyak penggemar berat kecewa dan panitia lokal mengalami kerugian yang mencapai puluhan milyar.

Sudah hampir lima tahun sebenarnya bangsa kita terbebas dari ledakan bom. Bom terakhir yang mengguncang indonesia adalah pada tahun 2005 pada 3 tempat wisata di kota bali. Kali ini para terosis ingin menunjukkan eksistensi mereka serta meneruskan perjuangan sesuai ideologi radikalnya. Kelompok ini telah melewati masa fakum yang cukup lama terkait tertangkap dan tewasnya beberapa tokoh dan rekan-rekannya sehingga aksi dan ruang gerak mereka terbatas. Namun faktanya kelompok ini mampu bertahan dan membangkitkan aktifitas teror mereka dengan keberhasilan mereka melakukan bom bunuh diri pada dua hotel besar yang terkenal sangat ketat penjagaannya. Menurut pengusutan sementara pihak polisi, disinyalir otak pemboman dua hotel megah ini adalah orang lama yang telah menjadi buronan nomor wahid di tanah air yaitu Noordin M Top. Gembong dan perekrut martir ini semakin diburu pasca ledakan bom, dimana-mana disebarkan potonya untuk membatasi gerak-geriknya.

Kelompok pelaku bom bunuh diri ini adalah mereka yang memiliki ideologi radikal. Sebuah kelompok yang menganggap bahwa darah dan harta orang kafir adalah halal. Mereka mendengar seruan Osama Bin Laden untuk melakukan perang terhadap amerika dan sekutunya, dengan membunuh warga sipil maupun tentara perang. (lihat; melawan pemikiran aksi bom Imam Samudera dan Noordin M Top : Nasir Abas). Mereka menganggap bahwa amerika dan sekutunya adalah musuh bersama kaum muslimin yang telah menjajah dunia islam dengan kejahatan perang, ekonomi, dan budaya. Mereka menganggap sedang terjadi perang sehingga bom bunuh diri adalah langkah yang mereka ambil untuk memerangi musuh mereka.

Membunuh kafir sipil sendiri masih sangat kontroversi dalam dunia Islam, ada yang pro dan kontra. Bagi yang kontra adalah mereka yang meyakini bahwa secara garis besar dalam islam terdapat istilah kafir harbi dan kafir dzimni. Kafir harbi adalah kafir yang boleh kita perangi, yaitu orang kafir yang memerangi kita dan sebagai pihak islam kita sepatutnya melakukan pembelaan dengan memerangi mereka. (respon dari penyerangan dan ancaman). Menurut Nasir Abas dalam bukunya, alasan rasulullah SAW berperang karena terdapat tiga hal: pertama, melanggar perjanjian damai (hudaibiyyah), Umat Islam Diserang, dan terakhir adanya ”fitnah” yaitu ancaman perang. Dan yang boleh kita perangi adalah orang-orang yang memerangi kita. Menurut nasir Abas, para kaum radikal ini memotong-motong ayat Al Qur’an yang sebenarnya utuh dan punya maksud sendiri untuk melegitimasi gerakan mereka. Banyak ayat Al Qur’an yang berbunyi: “dan perangilah mereka”, “dan perangilah orang-orang kafir”. Ayat-ayat tersebut mereka tafsirkan untuk memerangi seluruh orang kafir. Padahal jelas setiap ayat perang yang turun mempunyai asbabun nuzul dan konteks tertentu yang menjelaskan kepada kita kapan dan siapa saja yang boleh kita perangi. (lebih lengkapnya baca buku Nasir Abas). Kaum wanita dan orang sipil yang tidak ikut berperang adalah haram dibunuh, karena mereka termasuk ahlu dzimmah (kafir dzimni) yang harus dilindungi sebagaimana yang dilakukan oleh rasululah pada masanya. Bahkan abu bakar ba’asyir (pendiri Jama’ah Islamiyyah) pernah berkata: “menurut ijtihad saya, bom bunuh diri boleh dilakukan ketika berada di medan perang, dan di tempat kita tidak terjadi perang”. Jelas abu bakar ba’asyir juga kurang sependapat dengan gerakan mereka, walaupun dia juga sempat berkata “tetapi saya tidak menyalahkan ijtihad mereka, mungkin ijtihad mereka benar menurut mereka”.

Kelompok yang pro dengan gerakan semacam ini adalah mereka yang berpaham keras, yaitu darah orang kafir halal dibunuh (sipil maupun non sipil) serta hartanya halal untuk dirampas. Harta rampasan itu mereka sebut sebagai fa’i (harta rampasan). Hal itu terbukti dengan perampokan toko emas milik orang non islam di daerah banten beberapa tahun yang lalu untuk pembiayaan aktifitas mereka. Mereka menganggap bahwa sekarang sedang terjadi perang, perang kepada musuh umat islam yang menyerang kita dengan mengeksploitasi kekayaan, ekonomi, serta budaya. Hal itu juga merela lakukan sebagai pembalasan perang dan kejahatan manusia yang mereka lakukan di negara-negara islam konservatif di timur tengah yang kontra terhadap tatanan dunia oleh negara barat, seperti Iraq, Afghanistan, Palestina, Iran, dll. Mereka melakukan pembunuha massal, intervensi politik, dan kebijakan yang sangat diskriminatif. Afghanistan dan Iraq telah luluh lantak oleh mereka, sanksi atas Iran akan teknologi nuklir yang sebenarnya hanya untuk perdamaian, sikap pemerintah Amerika dan sekutunya yang permisif dan fakum terhadap penyerangan israel atas gaza yang sama sekali tidak beralasan. Jelas sekali terdapat diskriminasi yang jelas oleh negara barat terhadap beberapa negara Islam. Negara islam tidak boleh menjadi negara kuat dan bermartabat, karena menurutnya itu ancaman bagi mereka. Padahal sudah menjadi hak setiap negara memiliki keampuan militer untuk mempertahankan kedaulatan, dan kemandirian politik yang jauh dari intervensi asing.

Kesimpulannya, mereka (kelompok radikal) melakukan teror sedemikian itu karena ingin merubah kebijakan negara barat yang selalu menindas dan bersikap tidak adil kepada kaum muslimin. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Noordin M Top pada rekaman videonya yang beredar pasca bom bali II beberapa waktu yang lalu. Mereka menganggap amerika dan sekutunya adalah penjajah perang bagi saudara-saudara mereka di afgahnistan, iraq, dll. Berangkat dari sinilah kelompok radikal itu meyakini perjuangan mereka. Mereka akan selalu meneror dunia selama negara barat tidak merubah kebijakannya. mereka menganggap tidak ada cara lagi untuk memberikan perlawanan kepada hegemoni barat. Hanya bom bunuh dirilah yang bisa mereka lakukan kepada warga amerika dan sekutunya yang berada di Indonesia. Karena memang mereka tidak mampu melakukan penyerangan ke Amerika. Jadi hanya itulah jalan mereka satu-satunya agar negara-negara barat mau merubah kebijakannya kepada negara-negara Islam. Hal yang sedemikian itu menurut mereka lebih baik daripada berdiam diri melihat tatanan dunia dikuasai oleh negara barat. (Ahfa R Syach)


Read More..

2009-07-16

ANTARA CINTA DAN MURKA

Secara kasat mata, hati itu satu.. namun jiwa hati itu amatlah banyak....
Sebuah stigma terhadap segala hal akan muncul dari jiwa hati. Estetika.. , baik atau buruk... dan semua sejenisnya
Semua itu menemani perjalanan panjang seorang manusia.

Cinta..?? tentu dia muncul dari jiwa hati, karena seeorang baginya mungkin indah. Secara rupa, perangai, dan segalanya tentang pemicu cinta.
Segala hal berpotensi memunculkan stigma, selanjutnya beranjak menuju cinta. satu hal terkadang berstigma baik, satu hal lain mungkin berstigma negatif.

Itu sebuah prolog dinda......, apakah dinda paham apa yang saya maksud..??

Uswah ....
Dalam perjalanan hidup ini aku menemukan sesuatu hal yang teramat asing, dalam jiwaku terdapat dua perasaaan besar dan amat bergejolak, mereka adalah cinta dan murka... tapi untuk sesuatu yang satu.

Tak jarang aku rindu dan berenang-renang dalam khayalan indah.., ketika cinta yang sedang mendominasi perasaan, tapi dalam rentang waktu yang lain dendam dan lara selalu menunjukkan taringnya....

Ya itulah keadaan hatiku selama ini, tentunya semenjak engkau jauh dari jangkauanku...., terkadang aku ingin berpihak kepada salah satu, paling tidak untuk menunjukkan sikap, tapi mereka selalu memberikan pengaruh pada setiap gilirannya...., dan sampai saat ini sama sekali aku tidak tahu... (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-07-15

KU INGIN MENYALURKAN KASIH SAYANGKU KEPADA SEORANG PELACUR

Ya...., kadang terpikir hal itu..
Tidak ada perempuan baik-baik untuk menjadi penyalur.....
Dan mungkin juga tidak ada...

Mungkin mereka sang kupu-kupu malam mampu melegakan segalanya
Karena kasih sayang yang menggumpal.. harus dicurahkan dan disalurkan
Karena itulah kebahagiaan laki-laki

Kasih sayang memang sepertinya indah...
Bagi pemberi maupun penerima
Ia sumber pencurahan materi dan spirit, bagi dua pelaku kasih sayang. ya... Itulah definisi kasih sayang bagiku....

Dia pernah menyinggung hal itu
Bahwa kebahagian hidup adalah menyalurkan kasih sayang kepada orang yang dicintai..
Yach...., semoga dia telah menikmati, seandainya dia bahagia akan hal itu, akupun lega sebagai orang yang bercita-cita membahagiakannya. (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-07-13

REVALINA S TEMAT, SEBUAH SOSOK LAIN.....

Jika Rindu ini datang meronta.. ada hal lain yang menjadi pelepas dan penawar.


Ya... bagiku dia hampir serupa, dari sisi wajah dan pawakan.... seolah mereka satu, padahal sebenarnya mereka dua dan tentu berbeda. Entah adakah orang yang meng-amini pendapatku..

Aku menikmatinya melalui revalina, sebatas sosok, cara berjalan dan berpawakan, corak ekspresi wajah, bentuk mata, ekspresi ketika rapuh dan sayu, dan lain sebagainya...

Aku yakin tuhan menciptakannya dari corak yang sama, desain yang sama, hanya dia menambahkan sedikit efek dan background yang berbeda.

Aku sedikit terhibur, karena sosok dia yang telah lenyap selama ini mampu terepresentasi dari sosok seorang artis, seorang pemain film, dan ujung persamaan ini terlihat dalam “Perempuan Berkalung Sorban”

Rasa Kagumku, sujudku yang teramat dalam, apreasiatifku kepada engkau wahai desainer grafis ternama sepanjang masa.., walaupun aku hanya seorang atheis...

Aku teramat mencintai 2 karyamu itu tuhan..., aku sangat mengaguminya..., terlebih sosok yang telah lenyap, yang telah beberapa tahun pergi dari pandangan mataku... (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-07-09

Oh Lembaga Surveiku... kasihan Dikau....

Beberapa hari kebelakang, ranah debat pilpres merambah pada lembaga survei atas hasil survei pilpres yang dinilai kontroversi. Banyak sekali lembaga survei yang mempublikasikan hasil survei tentang prediksi perolehan suara masing-masing capres. Tapi yang menjadi masalah adalah tidak semua lembaga survei kredibel, ilmiah, dan teruji, dan yang lebih serius lagi lembaga survei tidak lagi independen karena berpihak kepada salah satu kontestan. Saya sebagai inteviewer LSI (Lembaga Survei Indonesia) dalam hal ini membenarkan jika survei belakangan ini dibiayai oleh PT. FOX yang merupakan konsultan politik SBY, sehingga muncul asumsi negatif terutama dari rival politik bahwa hasil survei LSI berpihak dengan memanipulasi data untuk mempengaruhi publik, penggiringan opini, dan lain sebagainya. Tidak jarang saya mengcounter pendapat negatif rekan-rekan dan berusaha menjaga nama baik LSI, karena saya yakin asumsi mereka terlalu berlebihan, dan lebih dari itu LSI adalah lembaga yang sebenarnya telah memberikan salah satu oleh-oleh terbaik dalam hidup saya. Tapi dengan hal ini bukan berarti tulisan saya penuh muatan subjektivitas.

Sebagai interviewer tentu saya tahu format kuesioner. Sepintas sebenarnya terlihat wajar dan independen tapi memang ada pertanyaan yang didesain untuk kampanye capres tertentu dan sedikit menyinggung aib lawan politik. Tapi hal itu bagi saya masih sangat wajar. Banyak kritikan bahwa kuesioner didesain dengan penggiringan opini sehingga hasil wawancara tidak murni selanjutnya hasil dimanipulasi (ditambahkan) lalu dipublikasikan untuk mempengaruhi opini publik. Karena konon ada yang berpendapat masyarakat suka bergabung kepada tim yang menang, dan lain sebagainya. Hasil survei tidak murni itu salah! tapi ada pencitraan positif untuk salah satu pasangan itu memang ada. Hasil survei yang dipublikasikan belakangan ini itu apa adanya sesuai hasil survei di lapangan dan saya kira itu sangat murni dari lubuk hati para responden. Karena hasil survei yang dipublikasikan itu berangkat dari satu pertanyaan dari sekian puluh bahkan mencapai ratusan pertanyaan yang saya kira cukup independen. Dan mengenai hasil survei yang dipublikasikan saya kira itu wajar, karena kalau tidak dipublikasikan untuk apa kita survei.

Menurut saya hasil survei adalah gambaran persepsi masyarakat yang selanjutnya menjadi referensi dan acuan masyarakat luas sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan dan yang lebih lagi sebagai informasi mereka sebagai pelaku politik (rakyat). Dan seandainya hasil itu mempengaruhi publik apa salahnya? Justru masyarakat terkesan memiliki alasan ketika menentukan pilihan, bukan sebatas taqlid. Dan kalau ada itupun teramat sedikit. Dengan syarat hasil survei itu harus benar-benar murni sesuai kondisi lapangan. Dan hal ini tidak masalah bagi lembaga survei yang kredibel seperti LSI. Hal ini sebenarnya lebih terkesan sebagai bahan negative campaign untuk menjatuhkan incomben, bukan untuk mengkritik metodologi ,keilmiahan serta hakikat survei. Sebenarnya banyak lembaga survei yang ecek-ecek, dadakan, tidak teruji yang didirikan untuk kepentingan pasangan tertentu dan mempublikasikan hasil yang sangat tidak realistis. Ini sebenarnya yang harus dicap sebagai lembaga survei yang tidak independen. Tetapi karena LSI bekerja untuk incomben dan semua rivalnya menyadari SBY di atas angin, maka terjadilah fenomena ini.

Tetap LSI ada salahnya, tetapi hal ini kita anggap saja sebagai strategi politik. Mengapa? Karena seluruh pasangan capres dan cawapres memiliki lembaga survei yang bekerja untuk kepentingan mereka. Maka kampanye dari sisi ini kita anggap fair dan adil. Tapi jika disinggung lebih jauh, sebenarnya mereka lebih banyak sekali melakukan kecurangan-kecurangan survei. Mereka lebih tidak realistis datanya dibandingkan LSI. Kita bisa buktikan nanti lembaga survei mana yang lebih berkualitas, paling akurat, dan paling presisi diantara lembaga survei yang ada.

Walaupun LSI bekerja untuk incomben dan kurang independen, tapi saya kira LSI tetap menjadi lembaga survei yang kredibel, Ilmiah, dan berkualitas. Tentu hal ini semua merupakan evaluasi bagi kami untuk lebih maju di masa yang akan datang. (Ahfa R Syach)

Read More..

Kaum Hawa Paling Indah

 
Dalam mataku yang terbatas engkau adalah sosok hawa yang mulia dan ideal. Perempuan impian masa depan yang merupakan point dan titik penting untuk bertolak menuju perbaikan dan kesempurnaan manusia.

Mungkin benar tuhan lebih simpati dan apresiatif kepada kamu sehingga dia lebih ridho dengan pendamping lain yang menurutnya lebih pantas dan baik untuk kehidupanmu.

Aku ta’ ubahnya manusia yang bertumpuk kekurangan, kebusukan, bahkan problema individual yang sampai saat ini menyetubuhiku belum terobati dan terus memberi rintangan dalam perjalanan menuju masa depanku.

Aku berharap ada kata ridho dan maaf atas segala kesombongan, karena itulah suatu hal yang paling aku sesali dan aku benci sepanjang hidupku.

Sehingga aku pikir maha benarlah semua kata dan pendapat disana. Semua disana mungkin tahu yang ideal untuk jiwamu dan mereka sudah memilih dan melakukan tugasnya sebagai seorang sahabat.

Tetapi andai dinda menyelami kehidupanku, mungkin dinda berpikir ulang dan berbeda pendapat. Karena hati ini sering menemui musuhnya yaitu iri dan dengki atas cinta yang spontanitas tanpa pencitraan dan proses yang cukup berarti.

Aku tidak mampu menggapai hal itu, sehingga sebagai manusia aku menunaikan salah satu tugasnya. Ya.. aku sebut sebagai upaya, upaya pencitraan positif walaupun sama sekali tidak ada yang positif dalam diri penulis ini, semua itu karena tidak ada media lain dinda...., yach.. betul, unsur karakter asli memang tentu ada..., semua saya lakukan hanya untuk sebuah simpati.

Waktu membuktikan semua itu salah, dan upaya itu ternyata menjadi bomerang yang teramat mematikan. Manusia bertolak dari kondisi dan peluang yang berbeda, aku meyakini prinsip itu.
Sekali lagi aku meminta ridho dan maaf atas semua ini.

Tuhan selalu mengingatkanku agar lebih banyak belajar untuk menjadi manusia seperti yang diharapkannya. Semoga lain kali jika ada orang sepertimu aku sudah siap, dan tuhan melihatku sudah cukup pantas.

Selalu menjadilah perempuan dan ibu yang baik, dimataku engkau adalah sosok yang teramat istimewa dan impian, walaupun mungkin penilaianku amatlah terbatas. (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-04-22

Cerita yang Terus Terngiang

Cerita itu terus terngiang…

Selalu mengisi benak dalam hampa dan kekosongan

Air mata dan emosi yang terasa

Namun selalu tertutup oleh cinta pada akhirnya


Sepertinya cinta ini akan selalu melekat

Takkan pernah lenyap diterpa waktu dan zaman

Dengan sisa air mata aku selalu mengenang

Walaupun tuhan sudah sering berbicara denganku bahwa cinta ini “tidak ada”


Dimana engkau sekarang de..??

Aku tidak tahu, dan keadaanmupun aku tidak tahu dengan pasti

Tapi jika engkau sudah teduh disana

aku akan selalu bersyukur dengan mengorbankan segala perasaan


Selalu kutunggu disini

Menghayal engkau akan datang

Semuanya telah aku persiapkan

Walaupun aku berjanji akan berpaling jika engkau datang


Selalu sehat ya de….

Jangan menangis dan ambillah pelajaran

Masih ada bagian hati untuk mencintaimu

Walaupun cinta ini terlarang oleh tuhan


De.., seandainya dinda bahagia disana

Aku akan memaksakan diri untuk selalu bahagia.. (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-04-21

Lembaga Survei Politik “Independen atau pro partai tertentu?”



Tulisan ini sebenarnya adalah keluh kesah biasa yang saya tulis untuk mengisi kekosongan. Saya adalah peneliti lapangan (interviewer) dari salah satu lembaga survei yang belakangan ini sering muncul di media. Saya sudah hampir satu setengah tahun menjadi interviewer di lembaga tersebut, tentu pengalaman manis dan buruk sudah amat memenuhi album pribadiku. Saya sudah paham dan hapal sebagian besar daerah di jawa barat, maklum kegiatan saya setahun kebelakang mondar-mandir Jakarta-jawa barat untuk bertugas, seolah-olah rumahku adalah bis kota dan angkot pedesaan. Saya banyak menemui hal baru, pengalaman baru, ilmu baru, diantaranya tentang kemasyarakatan, karakter sosial, kehidupan lokal, politik daerah, adat istiadat, mistik dan lain sebagainya, bahkan kata teman2 saya sekarang sudah cukup mahir dalam berbahasa sunda karena terlalu seringnya saya berinteraksi dengan masyarakat sunda. Saya sungguh menikmati perjalanan ini, karena bagiku tugas survei adalah tugas yang amat menyenangkan, saya bisa melihat pemandangan indah dan alami, gunung-gunung yang curam, nuansa lokal yang menenteramkan, dan satu lagi yang spesial adalah sawah.. sesuatu yang amat saya rindukan karena maklum sudah lima tahun kurang lebih saya berdomisili di Jakarta dan belum pernah pulang kampung ke jawa timur.

Saya selalu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, sembari menikmati alam yang saya impikan, walaupun tidak jarang saya mengalami kesulitan. Pernah saya harus melewati gunung yang curam, kira-kira selangkah ke-kanan atau kiri adalah jurang yang amat dalam, pernah juga naik gunung jalan kaki menuju kampung terpencil, perjalanan panjang dengan ojeg yang menghabiskan dana dua ratus ribu, menjadi bahan kecurigaan masyarakat, bahkan saya pernah tidur di rumah penduduk 3 hari 3 malam tanpa uang sepeserpun karena kehabisan ongkos. Sungguh memori yang manis dalam lembaga survei ini, karena selain pengalaman, honor pekerjaan ini cukup lumayan untuk menambah uang saku dari orang tua.

Setelah lama saya berbaur di lembaga ini, tentu banyak wawasan dan pengetahuan yang saya dapat tentang politik, dunia survei dll. saya mulai bisa menyimpulkan bagaimana sistem kerja lembaga-lembaga survei yang sekarang banyak bermunculan di Indonesia. Lembaga survei mulai bermunculan pasca reformasi tahun 98, dimana transparansi dan hak asasi mulai didengungkan, berbeda dengan sebelumnya yang segalanya serba tertutup. Lembaga survei tampil untuk mempublikasikan opini publik, pendapat masyarakat, bahkan persepsi dan keinginan masyarakat. Untuk demokrasi ini tentu sangat membantu, bahkan salah satu founding father lembaga survei mengatakan; lembaga survei adalah pilar demokrasi kelima setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan media.

Survei sangat perlu dan penting, data dalam masyarakat adalah referensi yang sangat berharga bagi para pengambil kebijakan, strategi pemasaran, tolak ukur keberhasilan, dan segala hal lainnya. Namun proyek yang sering didapat oleh lembaga survei belakangan ini adalah survei politik, survei untuk mengetahui kekuatan kandidat, mencari calon kandidat, mengetahui kekuatan dan kekurangan lawan, dan juga mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk dapat memenangkan pemilu, kali ini lembaga survei juga berperan sebagai konsultan politik, yang selain bertugas menjadi pencari data. lembaga survey juga memaparkan apa yang semestinya harus dilakukan oleh partai untuk memenangkan pemilu, membangun image kandidat yang menjadi kliennya, dan bahkan ada lembaga survei yang lebih ekstrim yaitu mereka mempublikasikan hasil survei yang tidak realistis (ditambahkan) untuk memengaruhi publik. Hal ini tentu bertolak belakang dengan visi dan misi lembaga survei sebagai lembaga yang independen. Kalau seperti ini apa bedanya lembaga survei dengan partai politik.

Dalam tataran aplikatif survei dalam konteks ini sebenarnya meresahkan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Saya sebagai peneliti lapangan tentu tahu kondisi di masyarakat. Seorang petugas survei politik pada kali ini dituntut untuk mengorek-orek rahasia pribadi masyarakat, seperti partai apa yang akan dan sudah dipilih, pada pemilu yang akan datang sebelumnya, hal ini sebenarnya tidak nyaman bagi interviewer maupun responden, tapi apa mau dikata ini adalah tugas yang harus diselesaikan. Efek negatifnya adalah masyarakat merasa takut, seakan akan apa yang mereka jawab adalah pilihan yang harus dia pilih ketika pemilu, terbukti dengan banyak responden yang mengadu kepada aparat desa setempat karena ketakutan pasca digelontori pertanyaan-pertanyaan yang kurang etis. Maklum orang desa banyak yang bodoh dan miskin wawasan. Dalam titik ini saya merasa telah melanggar sebuah etika, etika berkehidupan sosial, dengan menanyakan sesuatu yang sebenarnya rahasia pribadi dan membuat resah masyarakat, serta tidak jarang membohongi mereka hanya agar bersedia untuk diwawancarai.

Dalam ilmu komunikasi, yang terpenting dalam politik adalah pencitraan, tidak salah kita mencari data dilapangan, lalu menganalisa untuk menemukan strategi yang tepat, asal apa yang kita sampaikan adalah betul-betul gambaran kita sebagai partai tertentu atau pihak-pihak lainnya, dan semua itu yang akan kita perjuangkan kedepan. Hanya satu hal saja yang membuat saya kurang nyaman yaitu lembaga independen yang ternyata kurang independen. Selain itu saya merenung, bagaimana seandainya jika responden sebagai pihak yang paling berjasa dalam hal ini diberikan timbal balik yang lebih layak, sehingga dalam situasi apapun hubungan ini menjadi simbiosis mutualisme bagi responden dengan lembaga survei, selain itu lebih baik kuesioner wawancara lebih disetting sehingga tidak terlalu tebal dan bertumpuk jumlah pertanyaannya. Karena saya pikir semakin bertumpuk jumlah pertanyaan semakin tidak baik kualitas hasil survei tersebut. (Ahfa R Syach)



Read More..

2009-04-20

Multikulturalisme

Indonesia adalah negara unik , negara yang memiliki sejuta budaya dan adat , tanahnya yang terbentang dari sabang sampai merauke menandakan adanya beribu ribu etnis yang menduduki wilayah tertentu . berbagai macam adat dan budaya tampak eksis , lestari dan semakin bergairah menopang masa depan Indonesia sebagai negara budaya , sebuah kekayaan alam yang amat berharga yang tak sering didapati di negara lain , namun sebenarnya jika kita amat kritis dan memahami , kekayaan itu belumlah menjadi sebuah tulang bagi tubuh Indonesia untuk menggapai Indonesia baru sebagai buah dari reformasi .

Skala kekerasan dan kerusuhan yang terjadi di berbagai penjuru di Indonesia dalam tahun tahun terakhir merupakan indikator terabaikannya hak hak dan eksistensi kebudayaan kebuadayaan lokal diantara ratusan kelompok etnis dan sosial di seluruh negeri oleh negara.
Tentu peningkatan produktifitas pembangunan negara dimulai dari menghomogenkan segala diversitas yang terdapat dalam suatu negara , yang selanjutnya menjadi sebuah kesatuan , dan kesatuan itulah yang merupakan modal dasar untuk efektifitas sebuah negara yang Berbhineka tunggal ika , namun berdasarkan realita dan pengamatan, ternyata corak bhineka tunggal ika , yaitu keanekaragaman suku bangsa sama sekali tidak memberikan nilai positif kepada negara , maka dari pada itu mau tak mau kita harus meninggalkan konsep masyarakat majemuk menuju sebuah masyarakat multikultural.

Konsep multikulturalisme tidak dapat disamakan dengan konsep keanekaragaman secara suku bangsa karena multikulturalisme menekankan keanekaragaman budaya dalam kesederajatan.. multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan. Karena jika kita menggunakan konsep keanekaragaman secara suku bangsa maka kebudayaan yang menjadi ciri khas suatu etnis bangsa akan tersisih dan tidak akan ikut andil dalam Berbhineka tunggal ika , Dan tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana mempertahankan eksistensi dan hak hak mengembangkan kebudayaan kebudayaan lokal dalam sebuah hubungan dialektik menuju indonesia baru .

Cita cita Indonesia baru yang sekarang tampaknya mengalami kemacetan itu sebaiknya digulirkan kembali . alat penggulir bagi proses proses reformasi sebaiknya secara model dapat dioperasionalkan dan dimonitor , yaitu mengaktifkan model multikulturalisme untuk meninggalkan masyarakat majemuk dan secara bertahap memasuki masyarakat multikultural Indonesia .

Bila proses ini berhasil maka langkah selanjutnya adalah mengisi struktur-struktur atau pranata-pranata dan organisasi-organisasi sosial yang tercakup dalam masyarakat indonesia dan isi dari struktu-struktur tersebut mencakup reformasi dan pembenahan dalam kebudayaan kebudayaan yang ada ,dalam nilai nilai budaya dan etos etika serta pembenahan dalam hukum dan penegakan hukum bagi keadilan “dalam upaya ini harus dipikirkan adanya ruang ruang fisik dan budaya bagi keanekaragaman kebudayaan yang ada pada tingkat lokal maupun nasional dan berbagai corak dinamikanya.
Perluasan ruang publik atau lembaga sosial amat memungkinkan akan munculnya ekspresi ekspresi budaya , sehingga akan terjadi sebuah komunikasi terhadap negara,dan disitulah pelestarian akan terwujud dan yang selanjutnya akan dibawa kepada sebuah konsep multikulturalisme.

Dan multikulturalisme ini mengharuskan kepada kita untuk meredifinisi ulang dua hal yaitu ,tentang posisi individu dalam dalam hubungan horisontalnya dan hubungan vertikalnya. karena sekarang permasalahannya adalah hubungan individu secara vertikal yang amat perlu dipertanyakan kebenarannya. , karena selama ini hak hak dari rakyat terhadap pemerintah tidak pernah diperhatikan bahkan digubris apalagi di kabulkan.seperti misalnya hak untuk mengekspresikan keragaman budayanya ,maka itu akan sama sekali tidak jelas.

Jadi intinya kita sudah tidak memerlukan lagi sebuah konsep keanekaragaman secara suku bangsa, tetapi kita harus bangun dari keterpurukan dan membangun indonesia baru dan mewujudkan sebuah impian reformasi dengan sebuah konsep multikulturalisme, karena multikulturalisme tidak akan meng’andilkan budaya itu sendiri , tetapi juga akan mengangkat etnis yang bersangkutan , berbeda dengan corak yang mengedepankan suku , karena jika itu menjadi konsep maka kebudayaan akan tersisih dan tidak akan berperan , jadi perdamaian dan kerukunan akan lebih terjamin karena memang multikulturalisme amat menjunjung tinggi perbedaaan dalam kesederajatan, bukankah pertikaian yang beberapa tahun ini terjadi di negara kita dilandasi oleh sebuah perbedaaan diantara satu etnis dengan etnis yang lain , yang amat sulit disatukan , jadi saatnyalah kita menyelamatkan bangsa dengan menjunjung sebuah konsep baru, “ multikulturalisme” (Ahfa R Syach)






Read More..

Pemilu Legislatif 2009 "Bursa Amanah ataukan Bursa Lapangan Pekerjaan"



Baru saja kita selesai melaksanakan salah satu pesta demokrasi di Indonesia, -pemilu legislatif, yang baru pertama kali ini dilaksanakan dengan cara dipilh secara langsung oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sebuah ajang yang belakangan ini menjadi perhatian nomor satu ditanah air, maklum Negara ini masih belum dewasa dan matang secara demokrasi, jadi segala masalah hingga hal-hal unik selalu muncul dan menjadi berita hangat bagi masyarakat.

Kalau kita melihat kebelakang Indonesia baru saja pulih dari sebuah krisis politik, baru presiden ke-enam inilah ia mampu menyelesaikan masa tugasnya hingga tuntas pasca tercetusnya reformasi tahun 98. Bahkan menurut sebagian pengamat beliau akan masih menjadi presiden Indonesia untuk periode kedua. Hal ini terbukti dengan kemenangan partai demokrat pada pemilu legislatife yang menggeser dominasi partai orde baru dan partai-partai islam (partai kelas tengah) dengan kenaikan suara hingga 13 persen menurut hasil quick count oleh beberapa lembaga survey dan real count (sementara) dari KPU.

Jauh-jauh hari sebelum pemilu, Negara ini menjadi ramai, seolah-olah ada pasar dadakan disetiap sudut kota, kampung dan bahkan pedesaan. Banyak spanduk terpampang disetiap tiang, pamplet yang mengotori setiap tembok, stiker, bendera, banner dan masih banyak lagi atribut politik lainnya. Seolah-olah ada semacam kompetisi untuk menarik perhatian masyarakat dengan menjajakan visi-misi, janji, figur, dan lain sebagianya yang semuanya menggambarkan keseriusan para penjual (caleg) untuk menjadikan Indonesia lebih baik.

Parlemen adalah sebuah variable penting pada sistem perpolitikan yang dianut oleh Indonesia (demokrasi) setelah eksekutif dan yudikatif. para tokoh-tokoh parlemen adalah kepanjangan tangan dari rakyat yang dalam konteks ini berposisi diatas dan menjadi pemilik keputusan mutlak untuk mengatur Negara, namun tidak secara langsung. Tugas parlemen adalah mengawasi kinerja pemerintah, mengkritik, meminta penjelasan (hak angket) bahkan untuk menurunkan para eksekutif (impichment), yang tentu suara dan referensi mereka adalah rakyat. Namun yang kita tahu sekarang referensi mereka adalah keputusan partai yang notabene keputusan mereka bukan atas dasar aspirasi rakyat tetapi aspirasi internal yang tujuannya kurang lebih untuk kepentingan partai itu sendiri dan sekali lagi bukan untuk rakyat.

Negara akan menjadi baik bilamana moral rakyatnya baik, pemimpinnya paik, utusan masarakatnya baik, sehingga kinerja ini bener-benar untuk kebaikan bersama, bukan untuk pribadi, dan bukan hanya untuk komunitas tertentu. Seharusnya parlemen adalah benar-benar penerima amanah dari rakyat, memperjuangkan aspirasi masyarakat, dan bersinergi untuk kebaikan bangsa. Namun pemandangan yang kita lihat belakangan ini lebih identik dengan bursa lapangan pekerjaan, bukan bursa penerima amanah.

Para caleg menggelontorkan ratusan juta rupiah untuk menjadi wakil rakyat. Sebuah usaha keras untuk duduk di parlemen yang konon merupakan pekerjaan nyaman yang mampu menghasilkan finansial yang melimpah. Hal ini terbukti dengan banyaknya caleg-caleg gagal yang stress, depresi, bahkan gila, karena sudah banyak modal uang yang dikeluarkannya. Hal ini sebenarnya sangat wajar, karena dalam konteks Indonesia senjata pemilu yang paling ampuh adalah adalah uang. Masyarakat kita banyak yang masih miskin dan bodoh dalam melihat politik sehingga belum mampu melihat secara objektif siapa yang paling pantas menjadi pemimpin. Menurut perkiraan penulis parlemen 2009-2014 belum cukup bersih karena para pemenang pekerjaan ini mempunyai tanggung jawab mengembalikan modal bahkan sisa utang ketika kampanye, karena selain kompetisi antar partai, para caleg juga berkompetisi antar calon internal, karena sekarang kita menerapkan system suara terbanyak, Sehingga mau-tidak mau para caleg harus mengocek kantongnya sendiri. Dan yang lebih naïf lagi mayoritas masyarakat Indonesia belum tahu kualitas para calon anggota parlemen itu, karena kompetitor politik ini adalah orang-orang tertentu yang memang kuat secara ekonomi, hanya uanglah yang mebuat mereka bisa menjadi peserta. Kalau begitu Sama halnya kita membeli kucing dalam karung, kita tidak tahu kualitas kucingnya tapi yang kita tahu hanya qualitas karungnya saja. (Ahfa R Syach)




Read More..

2009-04-18

Untuk Azhar 2

Sungguh indah Sinar kecantikanmu yang terlihat dari sisi kanan, engkau bagaikan ukiran lembut yang berdiri kokoh diatas segala maha keindahan.

Bagiku engkau adalah permaisuri yang menari-nari dan berenang diatas dan perasaanku, jari-jarimu yang memerah amat menambah manisnya, engkaupun berdiri dengan kokoh diatas hati dan tulang rusukku, dan segala apa yang tersumber darimu adalah gumpalan penyakit yang akan melenyapkan akal dan kesadaranku. Bukankah orang yang mencintai adalah memiliki dan yang dicintai dimiliki.

Perkenankanlah hatiku untuk menikmatimu walaupun hanya dalam angan, karena aku hanyalah rakyat biasa yang melihat dengan takjub akan keindahan permaisuri, yang tidak mungkin bersatu dalam rentang waktu dan zaman. (Ahfa R Syach)

Read More..

2009-04-17

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI NUKLIR ADALAH HAK SEMUA NEGARA

Perkembangan teknologi nuklir mengalami ekskalasi yang sangat signifikan. Beberapa negara nonnuklir mulai mengembangkan teknologi nuklir, baik untuk kepentingan militer maupun non militer. Salah satu negara baru yang sedang dipergunjingkan dunia dalam Majelis Umum PBB dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) adalah Iran (Republika, 22 September 2005), karena ada beberapa negara seperti Spanyol, Portugal, Italia, dan Austria tidak menyetujui nuklir Iran dibawa ke Dewan Keamanan PBB.

Pergunjingan terhadap nuklir di dunia Islam bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, Pakistan di dekade 1980-an, telah menjadi negara nuklir yang mewakili dunia Islam. Sehingga media massa internasional sampai membuat headline tentang ‘’bom Islam’’, sebuah framing untuk mengkonstruksi bahwa Pakistan akan merepresentasi Islam untuk menentang hegemoni, dan akan membahayakan ideologi kapitalis ataupun sosialis. Apalagi pengembangan nuklir di Pakistan kala itu berada dalam kendali seorang Zia ul Haq. Presiden Pakistan yang memiliki kepekaan dan cita-cita yang ambisius untuk menerapkan sistem Islam (nizham al-islam) dalam struktur Pakistan.

Nuklir merupakan sebuah energi alternatif yang memungkinkan bentuk efisiensi konsumsi energi dunia. Namun setelah tragedi di Chernobyl 1988, dan beberapa negara kecil menguasai teknologi ini, setiap frasa yang bernama nuklir akan senantiasa dikonstruksi negatif. Nuklir senantiasa disamakan dengan persenjataan nuklir. Setiap negara yang menguasai teknologi nuklir dalam konteks sipil senantiasa akan dicurigai dikembangkan untuk kepentingan militer dan agresi.

Iran merupakan negara Islam kedua yang mendeklarasikan memiliki kemampuan nuklir baik dalam kebutuhan sipil, maupun dalam militer. Namun media senantiasa melemparkan isu bahwa Iran sangat potensial menjadi ‘Bom Islam II’ yang senantiasa bermakna oposisional terhadap kepentingan Barat, terutama Inggris dan Amerika Serikat. Apalagi ditambah dengan fakta bahwa rezim Ahmadinejad yang kini berkuasa di Iran adalah rezim konservatif. Rezim yang mulai mendeklarasikan kembali isu ‘’ekspor revolusi.’’ Bukan itu saja, Iran oleh kepentingan Amerika Serikat dan Inggris telah dimasukkan ke dalam poros kejahatan.

Ada beberapa keunikan pengembangan nuklir di Iran dibandingkan dengan negara-negara dunia kedua dan ketiga. Pertama, Iran dalam satu dekade terakhir hampir tidak memiliki musuh aktual regional yang mengharuskannya senantiasa bersiaga penuh dengan menempatkan piranti nuklir sebagai alat untuk balance of power. Kalaupun Iran pernah konflik dengan Irak, hal itu sudah terjadi tiga dekade lalu. Bahkan sekarang ini, pemerintah Talabani di Irak berbasis Syi’ah.
Kedua, ada kecenderungan proyek nuklir Iran bukanlah proyek latah dan beraspek ‘’mercusuar’’ dan gagah-gagahan untuk menutupi kebobrokan dalam negeri. Hal ini ditandai dengan tidak melemahnya posisi makro ekonomi Iran dan politik Iran. Sangat berbeda dengan India dan Pakistan, di mana saat keduanya mengembangkan teknologi nuklir pada dekade 1980-an, sangat berpengaruh dengan kondisi makro ekonominya. Posisi makro ekonomi Iran jauh lebih baik terutama saat kenaikan BBM.

Ketiga, Pengembangan nuklir Iran merupakan sebuah keniscayaan, di tengah pertumbuhan ekonomi Iran yang semakin mengesankan dan kemungkinan ancaman ‘’penetrasi’’ AS dalam satu dekade ke depan. Ahmadinejad sebagai presiden yang berhaluan konservatif sangat menyadari bahwa Iran merupakan musuh potensial AS terutama dari kubu Republik, dan bukanlah musuh potensial negara-negara Arab. Di tengah ‘’kelelahan’’ AS, Iran sangat peka mengambil inisiatif untuk progresif dan intensif. Pengembangan nuklir bagi Iran merupakan alat bargaining dalam sistem politik internasional, bukan untuk mengancam negara tetangganya.
Pengembangan ini juga untuk menunjukkan izzah umat Islam bukan bangsa inferior. Dan Iran sepertinya sangat hati-hati dalam manajemen nuklir. Selama proses pemeriksaan dari IAEA akhir-akhir ini posisi nuklir Iran tidaklah sedramatis nuklir Korea Utara yang readiness untuk agresi. Jika Iran tidak melakukan manajemen nuklir dengan baik, baik dalam skala teknologi, penggunaan, metode, dan waktu yang tepat, maka sudah bisa dipastikan Iran akan segera digencet bersama Irak di tahun 2003.

Keempat, Iran juga sangat menyadari bahwa aset cadangan minyak di negara petro dolar semakin berkurang. Bahkan menurut penelitian Dhurarudin Mas’ad (LIPI, 1999), Qatar akan kehabisan deposit minyaknya satu dekade ke depan. Jika negara-negara petro dolar tidak bisa memanej dengan baik, dalam hitungan lima dasawarsa lagi, wilayah Timur Tengah dan Teluk akan menjadi negara yang mengalami degradasi ekonomi karena hilangnya sumber devisa. Nuklir merupakan energi masa depan yang harus dipersiapkan secara massif, agar di abad 21 dunia Arab dan Islam tidak bergantung dalam suplai energi dan teknologi nuklir yang dikuasai negara Barat.

Sampai saat ini pun Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad masih tetap menyatakan dengan tegas akan menolak keputusan badan internasional (PBB) melarang Iran mengembangkan teknologi nuklir. Dia menegaskan bahwa pengembangan nuklir merupakan hak setiap negara, apalagi program nuklir Iran bertujuan untuk perdamaian. Bahkan Ahmadinejad bahkan balik menuduh “sejumlah kekuatan besar” ingin memonopoli pasar teknologi nuklir untuk mendapatkan keuntungan. “Mereka tidak ingin ada kekuatan lain yang memiliki teknologi yang sama. Mereka ingin menguasai sepenuhnya teknologi nuklir dengan cara memanipulasi pengembangan nuklir di negara lain,” katanya.

Kunjungan Ahmadinejad beberapa waktu yang lalu ke Indonesia amat sangat diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beliau mengatakan akan mendukung sepenuhnya pengembangan nuklir di Iran untuk tujuan perdamaian dan beliau juga mengusulkan pembentukan forum negosiasi tambahan dalam rangka mencari solusi krisis nuklir Iran. Keanggotaan forum ini harus diperluas dengan melibatkan sejumlah pihak, termasuk Iran.
Indonesia juga mengajukan diri untuk masuk menjadi salah satu anggotanya.

Sama halnya ketika beliau mengunjungi beberapa Universitas di Jakarta termasuk salah satunya Universitas Islam Negeri Jakarta, beliau menadapatkan dukungan penuh dari mahasiswa karena mereka berpendapat Amerika hanyalah was-was dan bisa dikatakan takut disaingi, sok berkuasa dan ingin memonopoli tekhnologi mutakhir di seluruh dunia. Wallahu A’lam. (Ahfa R Syach)



Read More..

RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

Antara asas Islam dan Pancasila


Asas adalah sebuh paradigma kedaulatan dan dasar dasar norma primordial tertentu yang menghususkannya dari pada yang lainnya (majemuk). Dari akar itulah segala tindak tanduk manusia setempat diatur, dan bersamanya dicetuskan sebuah lembaga tertentu yang bertugas mengawasi jalan atau tidaknya peraturan tersebut.

Menurut penulis dasar yang mendasari dicetuskannya asas ada dua, yaitu agama (religion) dan hasil pemikiran manusia (thinking result). Negara yang damai adalah Negara yang berasaskan satu (single guidance) karena segala problem kemanusiaan akan cepat teratasi dengan menyandarkan kepada satu asas, berbeda dengan sebuah Negara yang rakyatnya berpedoman kepada asas yang berbeda beda.

Indonesia adalah Negara yang berdasarkan pancaila, tetapi tidak sedikit rakyatnya yang berparadigma kepada sebuah agama (kepercayaan) khususnya Islam. Menurut historis segala asas kenegaraan berdasarkan kepada agama dan kepercayaan-kepercayaan (animisme) yang substansinya tunduk kepada sang “pencipta” namun seiring berkembangnya dunia pemikiran, muncullah gagasan/ ide-ide untuk merekontruksi asas kenegaraan yang selanjutnya disebut “thinking result” seperti yang telah disebutkan diatas.

Secara historis Islam memang mempunyai dasar kenegaraan tersendiri (hukum Islam) dan ditinjau dari dogma-dogmanya hal itu adalah lazim/ wajib yang harus ditaati oleh pengikutnya

و من لم يحكم بما أنزل الله فألئك هم الكافرون (المائدة : 44 )

Barang siapa tidak berhukum kepada hukum Allah (islam) maka dia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al Ma’idah: 44)

Jadi apakah termasuk masalah jika orang islam tinduk dibawah kekuasaan/ kedaulatan Negara yang tidak berasaskan islam (Indonesia: Pancasila)? Bias diambil kesimpulan bahwa hukum islam tidak berjalan secara Integral/ Kafah di negeri ini. Islam adalah Negara yang sangat menyesuaikan dengan tabiat manusia, segala kodrat manusia diatur dan dibina secara profesional, sehingga tidak tersisa sedikitpun celah-celah untuk menuju kepada kerusakan.

Lalu bagaimana menyikapi tentang RUU APP, saya kira tidak ada jawaban atau minimal diminimalisirlah perantara kepada kerusakan itu. Harus demikian karena standar boleh oleh peraturan Negara belum merupakan standar bagi peraturan Islam. Banyak perdebatan tentang RUU ini sehingga menimbulkan disintegrasi kecil atau munculnya sekte-sekte pro dan kontra sehingga RUU ini sulit untuk disahkan. Menurut kelompok kontra RUU ini bersifat ambigu atau bahkan multitafsir dan tidak dengan jelas dicantumkan batasan-batasannya, ditakutkan kelak ini menimbulkan pemahaman yang berbeda sehingga menimbulkan kesemena-menaan terhadap perempuan bahkan membatasi ruang gerak perempuan itu sendiri, seperti produk bawaan HAM: “kebebasan berekspresi”: itulah teriakan kelompok ini, dan tidak lupa kelompok ini juga mengingatkan bahwa Indonesia bukan milik golongan tertentu tetapi milik kita bersama yang didalamnya terdapat suku-suku dan kebudayaan-kebudayaan tertentu (Bhineka Tunggal Ika).

Sebenarnya masalahnya adalah bukan kepada setuju atau tidaknya Pornoaksi dan Pornografi, akan tetapi RUU yang tidak jelas inilah yang dipermasalahkan, karena jelas semua orang pasti menolak kerusakan moral itu. Lalu landasan manakah yang akan kita pakai, apakah Pancasila mempunyai batas-batas yang jelas dan spesifik untuk masalah hal ikhwal berpakaian atau gerak gerik sehingga tidak menimbulkan syahwat? Islampun kali ini tidak mempunyai otoritas penuh untuk bercampur tangan karena kita tahu Negara ini tidak berasaskan kepadanya, terus.. apakah kebimbangan dan perdebatan ini akan terus berlanjut?, sampai kapan?, adakah jalan keluar?

Sejalan dengan banyaknya diskusi dan perbincangan, tidak sedikit dari masyarakat kontra menuduh bahwa ini adalah proses Islamisasi oleh pihak yang setuju, karena memang kelompok ini didominasi oleh para Ulama dan Lembaga-lembaga Islam yang resah dengan maraknya Pornoaksi dan Pornografi pada tahun-tahun terakhir, cuman kalau kita tahu Islam, tentu itu kurang tepat karena seperti diungkapkan diatas standar boleh oleh Negara belum memenuhi standar Islam, Tapi paling tidak kita harus mensupport mereka yang sedang berjuang untuk melegalkan RUU itu, karena saya ingat penulis buku “Islam dan Demokrasi” pernah berkata: “Tidak perlu ada Negara Islam yang penting adalah segala aspek-aspek hukumnya didominasi oleh hukum Islam dan saya ingatkan bahwa ada sebuah Qoidah Ushuliyyah yang berbunyi:

ما لا يدرك كله لا يترك كله

Apa yang tidak bisa didapatkan seluruhnya, tidak boleh di tinggalkan seluruhnya

Kalau kita tidak bisa menyuruh orang menutup aurat, ya berusahalah kita agar yang dibuka rambut sampai leher saja, kalau kebiasaan perempuan Indonesia membuka setengah dada, ya kita berusaha agar mereka mau menutup sampai ujung dada paling atas saja. Ya begitulah kira-kira.

Mungkin itulah solusinya juga dengan diiringi sedikit perombakan atau klarifikasi terhadap rancangan tersebuat agar terkesan cukup jelas, karena memang Islam tidak mempunyai otoritas penuh untuk campur tangan. Negara ini bukan sepenuhnya milik Islam tapi Negara ini berBhineka Tunggal Ika yang didalamnya ada Agama, suku, dan berbagai macam kebudayaan, dan apabila kita lebih cermat meninjau Historis, Negara ini dijajah oleh Bangsa-bangsa Eropa yang cukup lama, sehingga kebudayaan, sistem-sistem perpolitikan, perekonomian, dan sebagainya secara tidak langsung teradopsi oleh rakyat Indonesia yang ketika itu berada dalam kesengsaraan, penderitaan dan miskin intelektualitas. Seandainya Negara ini dijajah oleh Negara Arab tentu Indonesia akan terbentuk sebagai Negara Islam. Wallaahu A’lam. (Ahfa R Syach)

Read More..
SELAMAT DATANG.....!!! Happy Fun and Enjoy....

Mau menjelajah...?

Welcome...



Thanks For Joining

Selamat datang di sahara's community, sebuah blog pribadi, namun saya namakan sahara's community karena blog ini adalah rumah ilmu bagi siapapun yang mengunjungi blog ini, Blog ini adalah blog sastra, namun juga terdapat artikel umum hasil corat-coret tangan. semua makalah sastra yang tertulis adalah tugas-tugas kuliah selama menjadi mahasiswa di UIN Jakarta, semoga bermanfaat untuk referensi dan perbandingan. Bagiku .... dunia maya lebih indah dari pada dunia yang sesungguhnya..... salam


 

Design by Amanda @ Blogger Buster