2009-07-09

Oh Lembaga Surveiku... kasihan Dikau....

Beberapa hari kebelakang, ranah debat pilpres merambah pada lembaga survei atas hasil survei pilpres yang dinilai kontroversi. Banyak sekali lembaga survei yang mempublikasikan hasil survei tentang prediksi perolehan suara masing-masing capres. Tapi yang menjadi masalah adalah tidak semua lembaga survei kredibel, ilmiah, dan teruji, dan yang lebih serius lagi lembaga survei tidak lagi independen karena berpihak kepada salah satu kontestan. Saya sebagai inteviewer LSI (Lembaga Survei Indonesia) dalam hal ini membenarkan jika survei belakangan ini dibiayai oleh PT. FOX yang merupakan konsultan politik SBY, sehingga muncul asumsi negatif terutama dari rival politik bahwa hasil survei LSI berpihak dengan memanipulasi data untuk mempengaruhi publik, penggiringan opini, dan lain sebagainya. Tidak jarang saya mengcounter pendapat negatif rekan-rekan dan berusaha menjaga nama baik LSI, karena saya yakin asumsi mereka terlalu berlebihan, dan lebih dari itu LSI adalah lembaga yang sebenarnya telah memberikan salah satu oleh-oleh terbaik dalam hidup saya. Tapi dengan hal ini bukan berarti tulisan saya penuh muatan subjektivitas.

Sebagai interviewer tentu saya tahu format kuesioner. Sepintas sebenarnya terlihat wajar dan independen tapi memang ada pertanyaan yang didesain untuk kampanye capres tertentu dan sedikit menyinggung aib lawan politik. Tapi hal itu bagi saya masih sangat wajar. Banyak kritikan bahwa kuesioner didesain dengan penggiringan opini sehingga hasil wawancara tidak murni selanjutnya hasil dimanipulasi (ditambahkan) lalu dipublikasikan untuk mempengaruhi opini publik. Karena konon ada yang berpendapat masyarakat suka bergabung kepada tim yang menang, dan lain sebagainya. Hasil survei tidak murni itu salah! tapi ada pencitraan positif untuk salah satu pasangan itu memang ada. Hasil survei yang dipublikasikan belakangan ini itu apa adanya sesuai hasil survei di lapangan dan saya kira itu sangat murni dari lubuk hati para responden. Karena hasil survei yang dipublikasikan itu berangkat dari satu pertanyaan dari sekian puluh bahkan mencapai ratusan pertanyaan yang saya kira cukup independen. Dan mengenai hasil survei yang dipublikasikan saya kira itu wajar, karena kalau tidak dipublikasikan untuk apa kita survei.

Menurut saya hasil survei adalah gambaran persepsi masyarakat yang selanjutnya menjadi referensi dan acuan masyarakat luas sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan dan yang lebih lagi sebagai informasi mereka sebagai pelaku politik (rakyat). Dan seandainya hasil itu mempengaruhi publik apa salahnya? Justru masyarakat terkesan memiliki alasan ketika menentukan pilihan, bukan sebatas taqlid. Dan kalau ada itupun teramat sedikit. Dengan syarat hasil survei itu harus benar-benar murni sesuai kondisi lapangan. Dan hal ini tidak masalah bagi lembaga survei yang kredibel seperti LSI. Hal ini sebenarnya lebih terkesan sebagai bahan negative campaign untuk menjatuhkan incomben, bukan untuk mengkritik metodologi ,keilmiahan serta hakikat survei. Sebenarnya banyak lembaga survei yang ecek-ecek, dadakan, tidak teruji yang didirikan untuk kepentingan pasangan tertentu dan mempublikasikan hasil yang sangat tidak realistis. Ini sebenarnya yang harus dicap sebagai lembaga survei yang tidak independen. Tetapi karena LSI bekerja untuk incomben dan semua rivalnya menyadari SBY di atas angin, maka terjadilah fenomena ini.

Tetap LSI ada salahnya, tetapi hal ini kita anggap saja sebagai strategi politik. Mengapa? Karena seluruh pasangan capres dan cawapres memiliki lembaga survei yang bekerja untuk kepentingan mereka. Maka kampanye dari sisi ini kita anggap fair dan adil. Tapi jika disinggung lebih jauh, sebenarnya mereka lebih banyak sekali melakukan kecurangan-kecurangan survei. Mereka lebih tidak realistis datanya dibandingkan LSI. Kita bisa buktikan nanti lembaga survei mana yang lebih berkualitas, paling akurat, dan paling presisi diantara lembaga survei yang ada.

Walaupun LSI bekerja untuk incomben dan kurang independen, tapi saya kira LSI tetap menjadi lembaga survei yang kredibel, Ilmiah, dan berkualitas. Tentu hal ini semua merupakan evaluasi bagi kami untuk lebih maju di masa yang akan datang. (Ahfa R Syach)

Read More..

Kaum Hawa Paling Indah

 
Dalam mataku yang terbatas engkau adalah sosok hawa yang mulia dan ideal. Perempuan impian masa depan yang merupakan point dan titik penting untuk bertolak menuju perbaikan dan kesempurnaan manusia.

Mungkin benar tuhan lebih simpati dan apresiatif kepada kamu sehingga dia lebih ridho dengan pendamping lain yang menurutnya lebih pantas dan baik untuk kehidupanmu.

Aku ta’ ubahnya manusia yang bertumpuk kekurangan, kebusukan, bahkan problema individual yang sampai saat ini menyetubuhiku belum terobati dan terus memberi rintangan dalam perjalanan menuju masa depanku.

Aku berharap ada kata ridho dan maaf atas segala kesombongan, karena itulah suatu hal yang paling aku sesali dan aku benci sepanjang hidupku.

Sehingga aku pikir maha benarlah semua kata dan pendapat disana. Semua disana mungkin tahu yang ideal untuk jiwamu dan mereka sudah memilih dan melakukan tugasnya sebagai seorang sahabat.

Tetapi andai dinda menyelami kehidupanku, mungkin dinda berpikir ulang dan berbeda pendapat. Karena hati ini sering menemui musuhnya yaitu iri dan dengki atas cinta yang spontanitas tanpa pencitraan dan proses yang cukup berarti.

Aku tidak mampu menggapai hal itu, sehingga sebagai manusia aku menunaikan salah satu tugasnya. Ya.. aku sebut sebagai upaya, upaya pencitraan positif walaupun sama sekali tidak ada yang positif dalam diri penulis ini, semua itu karena tidak ada media lain dinda...., yach.. betul, unsur karakter asli memang tentu ada..., semua saya lakukan hanya untuk sebuah simpati.

Waktu membuktikan semua itu salah, dan upaya itu ternyata menjadi bomerang yang teramat mematikan. Manusia bertolak dari kondisi dan peluang yang berbeda, aku meyakini prinsip itu.
Sekali lagi aku meminta ridho dan maaf atas semua ini.

Tuhan selalu mengingatkanku agar lebih banyak belajar untuk menjadi manusia seperti yang diharapkannya. Semoga lain kali jika ada orang sepertimu aku sudah siap, dan tuhan melihatku sudah cukup pantas.

Selalu menjadilah perempuan dan ibu yang baik, dimataku engkau adalah sosok yang teramat istimewa dan impian, walaupun mungkin penilaianku amatlah terbatas. (Ahfa R Syach)

Read More..
SELAMAT DATANG.....!!! Happy Fun and Enjoy....

Mau menjelajah...?

Welcome...



Thanks For Joining

Selamat datang di sahara's community, sebuah blog pribadi, namun saya namakan sahara's community karena blog ini adalah rumah ilmu bagi siapapun yang mengunjungi blog ini, Blog ini adalah blog sastra, namun juga terdapat artikel umum hasil corat-coret tangan. semua makalah sastra yang tertulis adalah tugas-tugas kuliah selama menjadi mahasiswa di UIN Jakarta, semoga bermanfaat untuk referensi dan perbandingan. Bagiku .... dunia maya lebih indah dari pada dunia yang sesungguhnya..... salam


 

Design by Amanda @ Blogger Buster